Senin, 06 April 2015

Sensasi Kacamata Bulat

 

Assalamualaikum! Ini pertama kalinya ambo nulis di blog setelah dianggur-anggurin selama tiga setengah tahun. Wkwkw (ketawa setengah nyengir). Lihat judul kan? Yoi, sebenernya ambo ini pengguna kacamata karena kebutuhan, bukan untuk fashion. Jadi cerita awalnya, ambo punya kacamata yang datar-datar aja. Kacamata dengan frame kotak yang kecil cuma nutupin bagian mata. Namun entah bagaimana bisa, suatu hari kacamata yang notabene satu-satunya punya ambo itu menghilang! (Ah masa sih hilang, kamu nya aja cen yang ceroboh). But nope! itu bener-bener ngehilang. Ye bayangin aja sob, saat lagi melakukan aktifitas ga rutin ambo, iya apalah itu, ambo naro kacamata disebelah tempat duduk. Selang berapa menit ambo mau meraih kacamata, tiiiiba-tiiiiba keajaiban terjadii~ (maap maap, itu soundtrack sailormoon). Jeng greng jeeeeeeng, itu kacamata udah ga adaaaaaa. Scared moment? Iyalah! Belakang ambo tembok, kiri-kanan ambo etalase warung. Kesenggol apa jatuh lucu gituh? Udah di cek disekitar pun hasilnya nihilawati. Mau suspicious juga kemana, kesiapa, teh bingung. Cak mannooooo itu menghilang? Pfffffffffffffffffttt... Wallahualam bisshawab....

Empat hari paska kejadian yang freaking day itu, kaki udah ngelangkah ke jajaran jatinegara. Ngapain? Mau ke kejaksaan jatinegara ambil STNK? Ya enggaklaaaayh, gada hubungannya sama paragrap sebelumnye. Ehem, ceritanya ni hari mo nyari kacamata pengganti kamu, si kotak kecil nan unyu. Uhuhu. Tapi ya daa.. ak mah apa atuh wong status cuma mahasiswa culunisme yang gapunya kerja sambilan. So, kantong ambo sangaaat sangaaaat berat karena angin, bukan karena doku (*nah bahasa jaman labil keluar), dengan kondisi kantong ga mungkin ambo ke optik, mau optik ternama kek optik biasa kek pokoknya engga ke opik! Eh, optik.

Mulailah ambo menjajal emperan pasar jatinegara sendirian. Iya, SENDIRIAN. Setelah beberapa saat kiri-kanan kulihat saja, karena efek panas cuaca juga emang deh bikin dari mata turun ke perut kali ya, tiba-tiba ambo auto fokus gitu liat frame yang bener-bener bulet kayak donat. Agak geli siih bayangin diri ambo pake kacamata macam serial telenovela jaman dulu. Will seen nerdy but I’m sure! Langsunglah tawar menawar harga, icip lensa tes sesuai minus, daan terlahirlah kamu menjadi punyaku, welcome to my life, kacamata bulat delapan puluh rebuuuuu.

Sebulan kemudian nih ceritanya, ada kontroversi yang kian memanas, memungkinkan ambo untuk membuat wawancara pers terbuka. Wakwaw banget emang, gara-gara si kabuldepubu, kacamata bulat delapan puluh rebu, bikin ambo nambah pahalanya, karena banyak mengundang tawa, kritikan positif-negatif, cacian, dan cemoohan (hiks). Namun sebodo teuing lah, ada pepatah kalo kita pedee mah ya cucok ajee (pembenaran, maap).

Tak disangka, kabuldepubu ini bener-bener memberikan sensasi berbeda! Di sekolah Taman Kanak-kanak Khusus, tempat ambo melaksanakan praktik pengalaman lapangan, murid jadi lebih tertarik karena kacamata yang culunisasi ini (walau mungkin saja cara mengajar ambo kurang menarik minat mereka, -sigh). Masih keinget, ungkapan salah satu murid dengan logat khas anak usia dininya, “Bu Schendy. Kacamata bullat, bullat”. Ah, lucunya kamu nak. Bikin bu gulumu yang culun dan jomblo eksklusif ini pengen cepet punya...... okeskip.

Saat penelitian sekripswit ke lapangan (semangaaaaats yang beluman sekripsick), kabuldepubu juga berhasil memberikan manfaat tak disangka! Yap, ambo adalah salah satu dari sekian bidadari yang sering kali kurang memanfaatkan kaca yang ada di helm. Kenapa? Kaca helmnya emang kudu diganti karena udah dekil binggo, so mengurangi prediksi ambo akan ranjau di jalan, ya maklumlah broooh, Jakartaa. Dikarenakan lensa kabuldepubu yang bulat besar nutupin sepertiga dari muka ambo, wilayah mata ambo terlindung dari yang namanya kelilipan dan beragam insekta yang terbangnya nyasar! Fufufufu.

Ah iya, ada lagi nih, ambo memiliki sebuah komunitas yang memiliki kelas untuk belajar bahasa isyarat. Disini ambo baru tau, ternyata teman-teman deafable memiliki nama dalam bentuk isyarat untuk setiap orang. Hmmmm........ sedikit deg-degan saat pemilihan dan pemberian nama, dapet nama yang seperti bagaimanakah ambo ini? Cak mannoo kalo nama itu agak engga sreg. Huehe. Kemudian bersyukurlah kepada-Nya, terlahirlah nama baru ambo, yang didominasi oleh si kabuldepubu. Hihi. How really a kabuldepubu so cute for me! (termasuk pengaruhnya dalam poto-poto. Huahaha) Aaaaaaak.

Bulan purnama telah berlalu begitu banyak, tukang bubur naik haji juga entah udah jadi berapa episode, itung-itung hampirlah setahun, dan Innalillahiwainnailaihirojiun.. Bye kabuldepubu, tangkai mu yang ringkih telah patah karena diriku ketabrak pintu warung beberapa hari setelah pulang dari bandung.
Kabuldepubu in memoriam

Sensasi kacamata untuk yang berikutnya mungkin ga akan wakwaw seperti kamu, si kabuldepubu. Yah, mengingat usia bidadari ini yang akan ber.. ehem skip. Istirahat yang tenang ya bebs kabuldepubu ̩̩̩˘̩̩̩ƪ). Adiós.

2 komentar: